jenis-jenis tanah di Indonesia
Karakteristik tanah di Indonesia
Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya
alam yang begitu melimpah. Nah, sebagai warga negara Indonesia kita harus bangga karena
Indonesia memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan negara lain.
Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau
yang tidak berpenghuni. Indonesia juga merupakan Negara dengan suku bangsa yang
terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua
saja terdapat 270 suku. Menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk
yang digunakan berbagai suku bangsa tersebut. Selain terdiri dari berbagai suku
dan bangsa ternyata tanah yang digunakan sebagai penopang negeri ini juga
bermacam-macam lo…. Teman-teman… Berikut adalah jenis (karaktristik) tanah yang
ada di Indonesia
1) Tanah Humus
atau Tanah Gunung Berapi
Tanah humus / Tanah Gunung Berapi adalah tanah yang berasal dari pelapukan (bahan organis), tanah humus adalah tanah yang subur dan mengandung unsur mineral, tanah humus berwarna hitam atau kecoklatan, tanah humus banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Jawa Barat.
2) TANAH VULKANIS
Tanah ini
terjadi akibat pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah jenis ini
dibagi menjadi 2, yaitu :
v Regosol merupakan
tanah dengan ciri ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning dan
sedikit berbahan organik. Jenis tanah ini sangat cocok untuk menanam tanaman
palawija seperti ketela, jagung dll. Tanah ini banyak terdapat di daerah
Sumatera, Jawa, dan Papua.
v Latosol merupakan
tanah dengan ciri-ciri mempunyai warna merah hingga kuning. Kandungan bahan
organiknya sedang. Jenis tanah ini cocok untuk menanam tanaman palawija, padi
ketela dll. Tanah latosol banyak di jumpai di daerah Sumatera, Jawa, Bali, dan
Papua.
3) TANAH PODZOL
Tanah ini
terbentuk akibat curah hujan yang tinggi dan suhunya yang rendah. Tanah ini
mempunyai ciri-ciri yaitu miskin akan unsur hara, tidak subur dan berwarna
merah sampai kuning. Tanah jenis ini cocok untuk tanaman kelapa dan jambu
mente. Tanah jenis ini banyak terdapat di daerah dataran tinggi jawa barat,
sumatera, maluku, kalimantan dan papua.
4) TANAH LATERIT
Tanah
Laterit merupakan tanah hasil cucian, kurang subur karena
kehilangan unsur hara dan tandus. Awalnya tanah ini subur, namun karena unsur haranya
dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai
merah dan cocok untuk tanaman kelapa dan jambu mente. Tanah jenis ini banyak
terdapat di daerah Jawa Tengah. Lampung, Jawa Barat.
5) TANAH PASIR
Tanah pasir adalah tanah hasil pelapukan
batuan beku dan tidak berstruktur, jenis tanah ini, kurang baik untuk
pertanian, karena mengandung bahan organik, tanah pasit banyak terdapat di
Pantai Barat, Sumatera Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi.
6) Tanah Gambut
atau Tanah Organosol
Tanah ini
terjadi akibat pelapukan bahan-bahan organik. Tanah ini biasanya bersifat
subur. Organosol terbagi menjadi 2 yaitu :
v Tanah
Gambut adalah tanah hasil pembusukan yag tidak sempurna dari di daerah
yang kadang-kadang tergenang oleh air (rawa). Tanah ini kurang baik untuk
pertanian karena sifatnya yang terlalu basah (tergenang air). Jenis tanah ini
banyak terdapat di daerah kalimantan Barat, Pantai timur sumatera, dan pantai
selatan Barat Papua.
v Tanah
Humus adalah tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik yang
mempunyai sifat sangat subur. Tanah ini berwarna kecoklatan
dan cocok di tanami tanaman padi, kelapa, dan nanas. Tanah jenis ini banyak
terdapat di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
7) TANAH MERGEL
Tanah mergel terjadi dari campuran
batuan, kapur, pasir, tanah liat. Jenis tanah ini dipengaruhi oleh hujan yang
tidak merata sepanjang tahun, tanah mergel adalah tanah yang subur, dan banyak
terdapat di Lereng Gunung atau Dataran Rendah Seperti di Solo, Madiun, Kediri, Dan Nusa Tenggara.
8) Tanah Kapur Tanah atau
Mediteran
Tanah
kapur merupakan jenis tanah akbiat dari pelapukan batuan kapur.
Jenis tanah ini dibagi menjadi 2, yaitu :
v Renzina merupakan
tanah hasli pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Tanah
ini mempunyai ciri-ciri berwarna hitam dan miskin akan unsur hara. Tanah
renzina banyak terdapa di daerah kapur gunung kidul (yogyakarta).
v Mediteran merupakan
tanah dari hasil pelapukan batuan kapur keras dan bauan sedimen. Warna tanah
ini kemerahan hingga coklat. Jenis tanah ini Cocok untuk tanaman palawija.
v Tanah
pasir merupakan tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian
yang terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen dengan butiran sangat kasar
dan berkerikil. Jenis tanah ini banyak di jumpai dimana-mana.
9) Tanah Endapan
atau Tanah Alluvial
Tanah endapan (aluvial) adalah tanah
yang terbentuk akibat pengendapan batuan induk dan telah mengalami proses
pelarutan air, jenis tanah ini subur dan cocok ditanami palawijaya, tembakau,
tebu, sayuran, padi, kelapa, dan buah-buahan, tanah ini terdapat di wilayah
sumatera bagian Timur, Jawa Bagian Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Papua Utara, Dan Papua Selatan.
10) TANAH TERRAROSA
Tanah terrarosa terbentuk dari hasil
pelapukan batuan kapur. Banyak terdapat di daerah dolina. Merupakan tanah
pertanian yang subur di daerah batua kapur . Sedikit mengandung bahan organik.
Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi, Nusa Tenggara Dan Maluku.
11) TANAH LITOSOL
Tanah
litosol adalah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru
terbentuk sehingga mempunyai butiran yang besar. Ciri-ciri tanah jenis ini
adalah miskin akan unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang
besar-besar. Tanah litosol kurang subur sehingga tanaman yang cocok dengan
tanah ini adalah tanaman-tanaman yang besar dihutan. Jenis tanah ini banyak
terdapat di Sumatera, jawa , maluku, dan nusa tenggara.
12) TANAH PADAS
Tanah padas adalah tanah yang amat padas.
Karena mineral-mineral didalam dikeluarkan oleh air yang terdapat di lapisan
tanah bagian atasnya. Tanah padas tidak bisa dikatakan tanah karena sudah
jarang sekali ditemukan dan tanah ini terdapat hampir diseluruh wilayah
Indonesia.
13) TANAH LATOSOL
Tanah latosol yaitu tanah yang banyak
mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini sudah sangat tua, sehingga
kesuburannya rendah. Warna tanahnya merah hingga kuning, sehingga sering
disebut tanah merah. Tanah latosol yang mempunyai sifat cepat mengeras bila
tersing kap atau berada di udara terbuka disebut tanah laterit.Tanah latosol
tersebar di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah,
JawaTimur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.Tumbuhan yang
clapat hidup di tanah latosol adalah padi, palawija, sayuran, buah-buahan,
karet, sisal, cengkih, kakao, kopi, dan kelapa sawit.
14) TANAH GRUMUSOL
Tanah Grumusol atau Margalith adalah tanah yang terbentuk
dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan
bersifat subur, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura,
Nusatenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang tumbuh di tanah grumusol
adalah padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau, dan jati.
15) TANAH REGOSOL
Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar
dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang
barn diendapkan dan tanah pasir terdapat di Bengkulu, Pantai Sumatra Barat,
Jawa, Bali, dan NusaTenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa tanah
regosol, abu vulkan, napal, dan pasir vulkan.Tanah regosol sangat cocok
ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.
16) TANAH ANDOSOL
Tanah andosol adalah tanah yang berasal
dari abu gunung api. Tanah andosol terdapat di lerenglereng gunung api, seperti
di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Vegetasi yang
tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.
Diposting oleh Unknown di 21.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar