TITIK KRITIS PENCEMARAN BAHAN HARAM DALAM KOSMETIKA
by Nuramaya on June 21, 2008
Kosmetika berdasarkan
asalnya dapat dikategorikan berasal dari beberapa sumber bahan yaitu: tumbuhan,
hewan, sintetik kimia, mikroba dan manusia. Dilihat dari sumber asalnya
tersebut, ada beberapa bahan yang menjadi titik kritis pencemaran bahan haram
dalam kosmetika, yaitu:
1. Plasenta
Plasenta telah
digunakan sebagai bahan kosmetika sejak tahun 1940. Khasiatnya menghilangkan
kerutan, menstimulir pertumbuhan jaringan menjadikan plasenta dikenal sebagai
kelompok obat, yang kemudian oleh FDA (Food and Drug Administration) dinyatakan
sebagai misbranded.
Plasenta adalah organ
yang berbentuk vascular yang berkembang didalam uterus selama kehamilan.
Merupakan penghubung antara kebutuhan janin calon bayi dengan ibunya. Karenanya
plasenta merupakan bahan yang kandungan nutrisinya sangat kaya. Plasenta ada
setelah proses persalinan atau melahirkan. Mengandung hormon yang dapat
menstimulasi jaringan pertumbuhan yang kemudian di klaim mampu menghilangkan
kerutan jika digunakan sebagai bahan kosmetika. Plasenta dapat berasal dari
hewan (mamalia) seperti sapi, kambing, babi dan manusia. Plasenta
mengandung larutan amniotic dan kolagen.
Penggunaan plasenta
berefek untuk mencegah penuaan
kulit, serta mampu meremaja-kan kulit, mengatasi keriput kulit, menghaluskan
& melembutkan kulit, & membuat kulit lebih nampak segar sebagaimana
layaknya kulit bayi. Biasanya pemakaian plasenta digunakan
pada hand & body lotion maupun krim pemutih. Contoh: La Tulipe, St Yves,
Musk by Allysa Ashley, Snow White Lily.
Beberapa produk lainnya yang mengandung
plasenta antara lain:
1. Nature Beauty Souvenir Gift
Set. Kandungan produk ini adalah: plasenta krem, lanolin krem, masker Lumpur,
gel royal jelli.
2. Plasenta Serum Gold : Klaim produk
ini ditujukan sebagai serum anti aging. Selain mengandung plasenta juga
mengandung marine kolagen. Produk ini membantu menstimulat pertumbuhan
sel kulit.
3. Plasenta (ovine) Cream.
Produk ini mengandung plasenta yang berasal dari kambing atau pun domba
memiliki fungsi sebagai anti wrinkle.
4. Plasenta Anti Wrinkle Cream. Produk
ini diklaim kaya nutrisi (yang berasal dari plasenta) diperkaya dengan
konditioner kulit alami yaitu Bee propolis, SPF8 sunscreen , lanolin dan
vitamin E untuk kesehatan kulit.
5. Plasenta (Ovine) Essence. Dinyatakan
juga sebagai plasenta serum. Diperkaya dengan marine elastin dan
kolagen, serta vitamin E.
6. Plasenta Eye Gel. Produk yang
mengandung plasenta ini ditujukan untuk mengurangi kerutan disekitar mata.
(sumber: www.halalguide.com/ Kosmetika
berplasenta)
2. Cairan Amnion
Cairan amnion adalah
cairan yang berada di sekitar janin yang berfungsi untuk melindungi janin dari
benturan fisik dan sebagai pelicin (lubricant)
pada saat janin dilahirkan. Efeknya yaitu membantu melembabkan,
melembutkan, serta menghaluskan kulit (mirip dengan plasenta). Penggunaannya
terbatas pada penggunaan pelembab, lotion rambut dan perawatan kulit kepala
serta shampo. Bahan tersebut yang biasa digunakan untuk kosmetik dapat berasal
dari sapi atau lembu jantan dan babi.
3. Glyserin
Glyserin merupakan
turunan lemak (hasil samping pembuatan sabun). Penggunaan dalam
kosmetika karena berefek dalam membantu melembabkan, melembutkan, serta
menghaluskan kulit. Pemakaian Glyserin pada hand & body lotion,
sabun mandi, pelembab, krim, lip-stick, lip-glose, dan lain-lain. Bahan
tersebut dapat berasal dari hewani (sapi, babi) & nabati (kelapa,
sawit, dan lain-lain). Contoh produk yang menggunakan Glyserin: Sabun Camay,
produk Mustika Ratu, produk Viva, dan lain-lain.
4. Kolagen
Kolagen merupakan
protein jaringan ikat yang liat & bening kekuning-kuningan, bila kena panas
akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem. Bahan ini dapat
berasal dari sapi, babi atau organ manusia. Penelitian telah dilakukan pada berbagai tipe dan
penggunaan kolagen. Pada kosmetik, kolagen memiliki efek melembabkan, karena
kollagen tidak larut air, tetapi sebaliknya menahan air. Dalam kosmetika
berefek dalam proses pertumbuhan sel (jaringan), sehingga sangat penting untuk
proses regenerasi sel, menjaga kelenturan kulit, serta mencegah kekeriputan
kulit. Pemakaian kolagen dalam kosmetika adalah untuk hand & body lotion,
terutama pelembab. Contoh produk kosmetika yang menggunakan kolagen: Collagen
lotion La Tulipe.
5. Vitamin
Penambahan vitamin
dalam formula kosmetika dianggap sebagai pensuplai gizi makanan untuk kulit,
maka kulit akan menjadi lebih baik, terpelihara karena keberadaan vitamin.
Walaupun menurut Direktur FDA divisi kosmetika, Stanley R Milstein Phd belum
ada bukti klinis bahwa vitamin-vitamin tersebut dapat mensuplai gizi atau
makanan bagi kulit.
Vitamin mempunyai
sifat tidak stabil, sehingga harus distabilkan dengan bahan pelapis (coating
agent). Bahan yang sering
dipakai di antaranya adalah gelatin (yang berasal dari sapi atau babi),
karagenan, gum, atau pati termodifikasi. Penambahan
vitamin biasanya untuk produk hand body lotion.
6. Hormon
Hormon yang biasanya
dipakai dalam kosmetika adalah hormon estrogen, ekstrak timus, maupun hormon
melantonin. Hormon tersebut dapat memberikan hasil yang lebih memuaskan.
Memberi kesan seakan pengguna lebih muda, lebih cantik, lebih segar, lebih
atraktif/ceria, kulit lebih lembut seperti kulit bayi. Akan tetapi,
hormon-hormon tersebut adalah animal origin hormone (hormon yang berasal
dari hewan), sehingga harus dipastikan berasal dari hewan halal atau hewan
haram.
7. Asam Alfa Hidroksi (AHA)
Asam Alfa Hidroksi
(AHA) merupakan suatu senyawa kimia yang sangat berguna untuk mengurangi
keriput dan memperbaiki tekstur kulit. Kosmetika yang menggunakan AHA akan
membuat kulit terasa lebih halus, kenyal dan mantap. Pemakaian senyawa AHA
banyak macamnya. Salah satu yang banyak dipakai adalah asam laktat (lactic
acid). Akan tetapi, dalam pembuatannya, senyawa ini menggunakan media yang
berasal dari hewan. Harus dipastikan apakah media yang dipergunakan adalah
hewan halal atau hewan haram.
8.Cerebroside
Bahan ini dapat
berasal dari hewan atau tanaman. Cerebroside termasuk dalam kelompok glikolipid
yaitu terdiri dari bahan lemak dan karbohidrat. Diproduksi secara alami dalam
sel epidermal basal, merupakan lapisan kulit paling dalam. Setelah cerebroside
terbentuk, maka ia akan tersekresi keluar sel kemudian bertindak sebagai
lapisan pelindung. Karena sel baru terbentuk di lapisan dibawah kulit, kulit
yang lebih tua akan bergerak menuju permukaan dan menjadi kering. Jika berasal
dari hewan, bahan yang digunakan dapat bersumber
dari sapi, lembu jantan, sel otak babi atau jaringan-jaringan sistem
syaraf.
9. Nayad
Nayad adalah nama
dagang untuk ekstraks khamir. Berdasarkan literatur, nayad digambarkan sebagai
suatu sistem yang baru dimana sel-sel khamirnya diambil serta dimurnikan
ratusan kali. Sehingga menghasilkan produk konsentrat tinggi, bebas bau dan
ekstraks khamir yang memiliki potensi luar biasa. Namun demikian belum dapat
dijelaskan bagaimana cara kerja produk tersebut. Yang diketahui bahwa
penggunaan nayad memberikan hasil yang luar biasa, kulit menjadi mulus, tanpa
ada kerutan dan garis penuaan. (diambil dari berbagai sumber)
Diposting oleh Unknown di 19.28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar