Dukung Seruan untuk blokir Film Innocence of Muslims
Tak
putus-putus cara orang di luar negeri untuk menghina dan menghujat islam,
Ketakutan barat kepada Islam memang tidak dapat dibendung sehingga ada
individu-individu tertentu seperti Geert
Wilders, Pastor Jones dan Makcik Hajjah Sitt AlWuzara
berani bertindak menghina Islam.
Terbaru
filem pendek “Innocence of Muslims” dibuat oleh Sam Bacile
seorang Y4hudi Isr4el warga Amerika mengambarkan Nabi
Muhammad SAW sebagai seorang yang homoseksual,menyokong seks luar nikah dan
pedofilia. Sebelum ini Benjamin Stephen di dalam video mengina Islam juga menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai pedofilia.
Sam
Bacile menyatakan : “Islam is a cancer,” he said in a telephone interview
from his home. “The movie is a political movie. It’s not a religious movie.”
Mr. Bacile said he raised $5 million from about 100 Jewish donors, whom he
declined to identify. Working with about 60 actors and 45 crew members, he said
he made the two-hour movie in three months last year in California.
Film
kontroversial 'Innocence of Muslims' yang dianggap merendahkan Islam dan
Nabi Muhammad menuai protes ribuan demonstran di Libya dan Mesir, bahkan hingga
menewaskan Dubes AS untuk Libya. Sebenarnya apa yang membuat film ini diprotesbesar-besaran?
Film 'Innocence of Muslims' memicu pergolakan hebat di sejumlah negara di Timur Tengah. Karena itu, Menkominfo Tifatul Sembiring segera melakukanpemblokiran.
"Hal ini akan tentu difollow up. Nanti kita sudah kerjasama dengan YouTube. Kalau memang ada video bernuansa penghinaan yang mengakibatkan keresahan pasti kita tutup," kata Tifatul kepada detikcom, Kamis (13/9/2012).
Tifatul masih melakukan pengecekan terhadap film itu. Upaya pemblokiran pun tak akan memakan waktu lama bila semua unsur-unsur penghinaan terpenuhi.
"Kalau bersifat penghinaan harus ditutup. Terkait dengan judi online, kekerasan, termasukvideopenipuan,"terangnya.
Seperti dilansir AFP, Kamis (13/9/2012), film ini mengisahkan tentang kehidupan Nabi Muhammad yang, parahnya, dibumbui dengan tema pedofil dan homoseksualitas. Sejumlah adegan dalam film yang berdurasi 2 jam ini telah diunggah ke internet dan bisa juga dilihat di sejumlah saluran satelit privat.
Secara keseluruhan, film berbudget rendah ini menggambarkan kehidupan umat muslim sebagai manusia tak bermoral dan sarat dengan kekerasan. Jika dilihat dari segi kostum yang sangat amatir, kemudian naskah yang sekenanya dan backdrop palsu, film ini sama sekali tidak menarik perhatian.
Namun semenjak diunggah ke internet, banyak pihak yang mengecam dan memprotes film ini karena konten yang ada di dalamnya. Bagaimana tidak, jika film ini terang-terangan menggambarkan Nabi Muhammad sebagai pria yang gemar tidur dengan banyak wanita dan sering membicarakan soal pembunuhan anak-anak.
Perlu diketahui bahwa film ini dibuat oleh seorang pria keturunan Israel-Amerika, Sam Bacile. Tidak banyak hal yang bisa diketahui soal Bacile yang juga berprofesi sebagai pengembang real-estate di California selatan, AS ini.
Dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal, pernyataan-pernyataan Bacile semakin menuai kontroversi. Dimana dia menyebut Islam sebagai agama yang penuh kebencian.
"Islam itu seperti penyakit kanker," tutur Bacile.
Bacile menuturkan, dirinya bertanggung jawab sepenuhnya atas film yang mulai diunggah ke internet sejak Juli lalu. Kepada Wall Street Journal, Bacile mengungkapkan biaya film ini mencapai USD 5 juta dan berasal dari sejumlah donatur penganut Yahudi yang enggan dia sebutkan identitasnya.
Film ini dibuat tahun 2011 lalu dan memakan waktu selama 3 bulan, dengan sebagian besar lokasi syuting berada di California, AS. Bacile menuturkan, dirinya bekerja sama dengan 60 aktor dan 45 orang kru untuk memproduksi film ini.
"Film ini adalah sebuah film politik. Bukan sebuah film religius," tandas pria yang berusia 52tahun ini.
Di Mesir, film ini memicu gugatan hukum yang diajukan seorang wartawan Mesir terhadap produser film ini. Disebutkan dalam gugatan tersebut bahwa film ini sengaja ditujukan untuk 'menyerang Islam'. Gugatan ini diawali oleh pemberitaan sejumlah media Mesir yang menyebut sejumlah umat Kopstik Mesir yang tinggal di AS ikut terlibat dalam pembuatan film ini. Pemerintah Mesir pun didesak untuk melepaskan kewarganegaraan orang-orang Mesir yang terlibat dalam film ini.
Film ini memicu unjuk rasa besar-besaran di Kairo, Mesir dan Benghazi, Libya. Ribuan demonstran menyerbu dan menyerang kantor kedutaan dan konsulat AS di dua wilayah tersebut. Tragis, Dubes AS untuk Libya Christopher Stevens beserta 3 stafnya tewas akibat serangan yang terjadi pada 11 September malam waktu setempat. Mereka tewas akibat serangan roket yang mengenai mobil yang mereka naiki saat akan meninggalkan gedung konsulat menuju tempat yang lebih aman. Pemerintah Libya terang-terang menyebut pelaku pembunuhan Stevens ini merupakan para loyalis mendiang Muammar Khadafi.
Efek film ini sangat besar. Apalagi ketika mendengar bahwa Sam Bacile adalah seorang Israel beragama Yahudi, yang menggunakan film The Innocence of Islam sebagai propaganda untuk membantu negaranya sekaligus ‘mengungkap sisi lain Islam’. Bukan tidak mungkin, status sang sutradara ini –yang belum diketahui siapa sebenarnya— sengaja diciptakan sedemikian rupa hanya demi memancing reaksi panas dari umat Islam.
SAY NO
TO INNOCENCE OF MUSLIMS
Diposting oleh Unknown di 19.24
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar